Apabila
kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil mencapai sasaran,
baik dalam arti sasaran masyarakat atau orang tua yang dapat diajak kerjasama
maupun sasaran hasil yang diinginkan, maka beberapa prinsip-prinsip pelaksanaan
di bawah ini harus menjadi pertimbangan dan perhatian. Beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan hubungan sekolah
dengan masyarakat adalah sebagai berikut:
-
Integrity
Prinsip ini
mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus
terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada
masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik
maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik.
Biasanya
sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang
sebenarnya menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua
murid. Oleh sebab itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan
adanya salah persepsi, salah interpretasi tentang informasi yang disajikan
dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap, sehingga dapat
diterima secara rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting untuk
meningkatkan penilaian dan kepercayaan masyarakat atau orang tua murid terhadap
sekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat diperlukan,
lebih-lebih dalam era reformasi dan abad informasi ini, masyarakat akan semakin
kritis dan berani memberikan penilaian secara langsung tentang sekolah.
-
Continuity
Prinsip ini
berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan
secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak
hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, misalnya satu kali dalam
satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada
saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat. Hal inilah
yang menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah
untuk datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka
cenderung untuk tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain
untuk menghadiri undangan sekolah. Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan
sulit mendapat dukungan yang kuat dari semua orang tua murid dan masyarakat.
Perkembangan
informasi, perkembangan kemajuan sekolah, permasalahan-permasalahan sekolah
bahkan permasalahan belajar siswa selalu muncul dan berkembang setiap saat,
karena itu maka diperlukan penjelasan informasi yang terus menerus dari sekolah
untuk masyarakat atau orang tua murid, sehingga mereka sadar akan pentingnya
keikutsertaan mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan putra-putrinya.
-
Simplicity
Prinsip ini
menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan
baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberagai
informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada
masyarakat melalui pertemuan langsung maupun melalui media hendaknya
disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik
pendengar (masyarakat setempat).
Prinsip
kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa: informasi yang disajikan
dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan mudah dimengerti.
Banyak masyarakat yang tidak memahami istilah-istilah yang sangat ilmiah, oleh
sebab itu penggunaan istilah sedapat mungkin disesuaikan dengan tingkat
pemahaman masyarakat.
-
Coverage
Kegiatan
pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor atau
substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya
program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain
kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya:
a.
Lengkap, artinya tidak satu informasipun yang harus
ditutupi atau disimpan, padahal masyarakat atau orang tua murid mempunyai
hak untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan sekolah dimana anaknya belajar.
Oleh sebab itu informasi kemajuan sekolah, masalah yang dihadapi sekolah serta
prestasi yang dapat dicapai sekolah harus dinformasikan kepada masyarakat.
b.
Akurat, artinya informasi yang diberikan memang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa
informasi yang diberikan jangan dibuat-buat atau informasi yang obyektif.
c.
Up to date, berarti informasi yang
diberikan adalah informasi perkembangan, kemajuan, masalah dan prestasi sekolah
terakhir.
Dengan
demikian masyarakat dapat memberikan penilaian sejauh mana sekolah dapat
mencapai misi dan visi yang disusunnya.
-
Constructiveness
Program
hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti
sekolah memberikan informasi yang konstruktif kepada masyarakat. Dengan
demikian masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang
sekolah serta mengerti dan memahami secara detail berbagai masalah yang
dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut dapat mereka mengerti, akan merupakan
salah satu faktor yang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan kepada
sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu mendapat perhatian dan
pemecahan bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk membuat daftar masalah yang
perlu dikomunikasikan secara terus menerus kepada sasaran masyarakat tertentu.
Prinsip ini
juga berarti dalam penyajian informasi hendaknya obyektif tanpa emosi dan
rekayasa tertentu, termasuk dalam hal ini memberitahukan kelemahan-kelemahan
sekolah dalam memacu peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Penjelasan
yang konstruktif akan menarik bagi masyarakat dan akan diterima oleh
masyarakat tanpa prasangka tertentu, hal ini akan mengarahkan mereka untuk
berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan sekolah. Untuk itu informasi yang
ramah, obyektif berdasarkan data-data yang ada pada sekolah.
-
Adaptability
Program
hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di
dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk
penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan
informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan
pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan
kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi
bekerja di sawah, tidak mungkin sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.
Pengertian-pengertian
yang benar dan valid tentang opini serta faktor-faktor yang mendukung akan
dapat menumbuhkan kemauan bagi masyarakat untuk berpartisipasi ke dalam
pemecahan persoalan-persoalan yang dihadapi sekolah.