Total Tayangan Halaman

Kamis, 09 Juli 2015

Filosofi Bunga Sebagai Simbol Dalam Kehidupan Berbudaya dan mitos bunga melati

Bunga adalah sebagian dari keindahan alam yang bisa membawa kita pada perasaan halus dan suci bersih, sehingga ia sering dipakai untuk mengekspresikan perasaan sayang, gembira, bersyukur, juga dukacita. Jenis bunga tertentu juga dikaitkan dengan legenda atau mitos tertentu. Bunga dipakai pada waktu pesta ulang tahun, pertunangan, pernikahan, pernikahan tembaga (12,5 tahun), pernikahan perak (25 tahun), pernikahan emas (50 tahun), serta kelahiran anak. Penggunaannya sebagai simbol cinta, kesehatan dan panjang umur. Bunga juga diletakkan di kuburan orang yang dicintai sebagai tanda berkabung dan hormat.
Bunga dipakai dalam perayaan hari-hari besar, kemerdekaan, pertemuan rapat kerja dan kongres, menyambut tamu negara, menghormati para pahlawan dan duta olahraga sebagai simbol penghargaan dan sukacita. Ruang pesta perayaan tanpa bunga akan hambar, tak terasa suasana gembira. Bunga dipakai dalam perayaan dan upacara keagamaan sebagai rasa hormat dan memuliakan keagungan Tuhan.
Bunga juga dipakai sebagai penghias meja rumah makan, ruang restoran, ruang hotel, ruang tamu dan rumah tinggal, untuk menyemarakkan suasana. Beberapa jenis bunga bahkan ada yang dianggap bernilai sakral, karena dipercaya memiliki pengaruh dan keistimewaan tertentu. Nilai dan makna bunga selalu dikaitkan dengan bentuk, warna, aroma, dan legenda, mitos atau kepercayaan tertentu.
Bunga dipersembahkan sebagai sesaji atau simbol ungkapan perasaan kepada orang lain dalam bentuk rangkaian yang terdiri dari beberapa macam warna dan jenis bunga. Di kalangan penggemar bunga, warna mutlak melambangkan sesuatu. Putih dianggap melambangkan kesucian, kepercayaan, kejujuran, dan berkabung. Kuning melambangkan kebencian, duka, kesedihan. Hitam melambangkan dukacita, kesungguhan hati, kesedihan. Biru melambangkan kesetiaan dan perenungan yang dalam. Hijau melambangkan kesuburan, keremajaan, pengharapan. Merah melambangkan asmara, kemasyhuran, nafsu amarah, daya atau hasrat yang kuat. Merah jambu melambangkan cinta yang mesra, kasih anak, dan kasih sayang. Ungu melambangkan sedih hati serta renungan yang mendalam. Emas melambangkan kemegahan dan kekuasaan. Perak melambangkan kepercayaan yang teguh. Kekuning-kuningan melambangkan kesungguhan hati.
Bunga melati, bernama latin Jasminum sambac, famili Oleaceae, telah dinobatkan sebagai puspa bangsa, maskot bangsa Indonesia di dunia Internasional. Bunga itu merupakan simbol kesucian, ketulusan dan kebersihan hati.
Contoh mitos bunga melati :

  •  Pada seorang pengantin yang menggunakan melati tidak akan wangi kalau pengantin itu sedang hamil atau Melati nya nggak semerbak bila dibandingkan sama yang masih perawan.

  • Tiap kali ada harum bunga melati disuatu tempat tetapi tidak ada tanaman atau lainnya yang berbau melati dipercaya bahwa ada hal gaib ditempat tersebut.
  • Tradisi ini beredar di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Biasanya, pengantin pria dan wanita dari daerah ini akan memakai hiasan pernikahan berupa bunga melati. Jika Anda adalah wanita, curilah sekuntum bunga melati yang ada di keris pengantin pria (pengantin pria tidak boleh tahu, namanya juga mencuri). Konon, Anda akan enteng jodoh. Agak susah sih.. tapi seru juga demi enteng jodoh.

  • Kalau pengantin Indonesia memakai tradisi barat, akan ada acara lempar buket bunga pengantin. Mitos dari negara barat mengatakan bahwa wanita yang mendapat buket bunga yang dilempar akan enteng jodoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar